Selasa, 15 Maret 2016

Contoh Kegiatan Bermain Sambil Belajar


Sahabat, sebagai orangtua hendaklah kita harus terus berusaha memahami kebutuhan anak akan kegiatan bermain yang edukatif dan menyenangkan.

Berikut ini salah contoh kegiatan bermain membangun.
Pada kegiatan bermain membangun disini, terdapat berbagai media yang dapat diaplikasikan, yaitu balok-balok kayu natural, balok kayu warna dengan ukuran yang lebuh kecil, balok warna dari gabus. (semua balok-balok tersebut dalam berbagai bentuk geometri; ada segitiga, segi empat, lingkaran) 

Selain balok-balok, ada juga bermain puzzle. 
Kegiatan bermain membangun ini merupakan salah satu alat komunikasi yang bermanfaat untuk anak. Tidak hanya untuk aspek kognitif, motorik, tetapi juga untuk meningkatkan kecerdasan emosi anak (EQ).

 
 


Kegiatan bermain membangun ini dapat dilakukan sendiri oleh anak, maupun berkelompok dengan teman-temannya. Anak usia batita biasanya belum dapat menciptakan bentuk bangunan yang bermakna. Biasanya anak hanya menumpukkan baloknya saja. Karena pada tahap ini, anak berada dalam tahap perkembangan sensor-motornya. Untuk anak di atas usia batita, mereka sudah dapat menciptakan bentuk yang baru seperti bangunan, jembatan, dan sebagainya.

Karena manfaatnya besar, permainan ini sebaiknya diberikan pada anak sejak usia dini. Untuk bayi, tersedia berbagai balok yang terbuat dari bahan busa. Manfaat dari bermain balok antara lain: 
  1. Meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus.
  2. Mengenalkan konsep dasar matematika, yaitu; berat dan ringan, panjang dan pendek, tinggi dan rendah, belajar mengelompokan benda berdasarkan bentuk dan warna, serta mengenai konsep kiri dan kanan, atas dan bawah.
  3. Merangsang kreativitas dan imajinasi anak
  4. Mengembangkan keterampilan bahasa anak
  5. Melatih kepemimpian, inisiatif, pendpat, dll jika dimainkan bersama teman.
  6. Mengembangkan empati anak dengan menghargai hasil karya orang lain, yang merupakan kecerdasan emosi anak.
Sebaiknya orang tua (dirumah) atau guru (disekolah) berperan sebagai fasilitator dalam permainan ini, agar kreativitas anak semakin berkembang. 

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.














Sabtu, 12 Maret 2016

Konsep Bermain dan belajar pada PAUD


Masa kanak-kanak adalah masa penting yang menentukan perkembangan mental dan fisik sang buah hati kita. Agar potensi mereka tumbuh secara maksimal, anak-anak membutuhkan kasih sayang orang tua dan pendidikan yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri serta mengeksplorasi lingkungan melalui aneka permainan yang edukatif dan menyenangkan. Kebutuhan anak akan kegiatan bermain yang edukatif melalui aneka permainan yang menarik akan memudahkan setiap anak dapat menyerap pengetahuan dengan mudah dan menyenangkan.

Melalui belajar sambil bermain merupakan metode belajar paling efektif, dimana siswa menjadi lebih kreatif dan aktif. Mereka jadi lebih senang mengikuti pelajaran serta tidak mudah bosan. Tidak hanya itu, siswa juga bisa memperoleh beberapa keterampilan tambahan di luar materi yang diajarkan.

Ada beberapa hal mengenai belajar sambil bermain yang seharusnya diterapkan pada sekolah-sekolah setingkat Taman Kanak-Kanak (TK), yaitu :
  • Dengan permainan para siswa bisa belajar memahami konsep dan ide baru dalam belajar. Siswa juga bisa melihat materi yang diajarkan dari perspektif yang belum mereka ketahui sebelumnya, sehingga mereka akan mulai bereksperimen dengan kemungkinan-kemungkinan dan variabel-variabel baru.
  • Permainan dapat menjadi perantara untuk mengikutsertakan murid dalam proses belajar-mengajar. Beberapa pelajaran memerlukan keaktifan siswa. Seperti pelajaran bahasa asing yang membutuhkan wawasan tentang cara pengucapan dan perbendaharaan kata yang cukup. Melalui permainan, guru dapat mengajak mereka untuk mengucapkanbeberapa kata atau dalam bentuk kalimat, sehingga secara tidak langsung mereka telah berlatih mengucapkan kata-kata dan kalimat-kalimat tersebut. 
  • Melalui permainan murid bisa mempelajari beberapa keterampilan penting. Ada banyak sekali keterampilan yang bisa dipelajari oleh murid melalui permainan, seperti keterampilan berpikir kritis, team work, kreatifitas dan sportivitas. Contohnya dalam pelajaran bahasa ada beberapa keterampilan dasar yang penting, seperti keterampilan dalam menggunakan kata yang sangat banyak. 
  • Sebuah permainan bisa menjadi salah satu faktor penguat memori. Pada saat bermain, tanpa disadari murid banyak berinteraksi dengan materi yang sedang diajarkan, hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang membuat mereka mudah mengingat materi tersebut. Di dalam permainan, para murid banyak melewati momen yang sulit dilupakan. Dengan membuat variasi jenis permainan yang diberikan, stimulus yang diterima siswa akan bermacam.
  • Melalui permainan maka dapat menyerap perhatian siswa dan mengikutsertakan mereka kedalam proses belajar yang aktif. Siswa sangat menyukai permainan, hal ini bisa menjadi cara yang baik untuk memusatkan fokus sekaligus menyerap perhatian mereka. Setelah melewati masa liburan, murid biasanya terlihat sangat energik dan mudah bosan. Ketika masa seperti ini maka permainan yang memakan banyak energi bisa segera mengembalikan pikiran mereka kepada pelajaran, sehingga mereka bisa kembali siap untuk menerima pelajaran yang baru.